Menggunakan Linux untuk rumah sakit?. Pernahkah anda melihat melihat rumah sakit yang menggunakan Linux? Saya pikir jarang yah. Kebanyakan rumah sakit kemungkinan besar masih menggunakan sistem operasi Microsoft Windows beserta software office Microsoft lainnya.

Pertanyaan berikutnya, kira-kira apakah software yang digunakan merupakan software resmi dari Microsoft alias bukan bajakan? Kalau ada rumah sakit yang menggunakan software resmi dari Microsoft, pastinya biaya IT-nya sangat mahal

1. Resiko menggunakan software bajakan untuk institusi

Apa yang terjadi jika Microsoft datang ke rumah sakit tersebut dan melakukan audit software bajakan? Mungkin akan ada konsekuensi legal dari aktivitas penggunaan software bajakan di rumah sakit tersebut. Kalau Microsoft berbaik hati mungkin hanya akan diminta untuk membeli lisensi saja dan tidak memperkarakan pembajakan tersebut.

Jika kita renungkan hal diatas sebenarnya menggunakan software bajakan untuk sebuah institusi resmi tentunya akan sangat beresiko. Tapi entah kenapa institusi resmi di Indonesia masih  ada yang menggunakan software-software bajakan ini. Baik rumah sakit, sekolah dan bahkan kampus.

Dalam rumah sakit yang sudah modern, biasanya akan mempunyai sistem management berbasis informasi untuk memudahkan rumah sakit menjalankan bisnis prosesnya dari pendaftaran pasien, pendataan pasien, pengaturan logistik dan farmasi dan business proses rumah sakit lainnya. Di bawah ini contoh layanan sistem management rumah sakit dari salah satu provider di Indonesia.

Menggunakan Linux Untuk Rumah Sakit

Menggunakan Linux Untuk Rumah Sakit – Gambaran bisnis proses rumah sakit pada vendor penyedia https://trustmedis.com/simrs-sistem-rumah-sakit/

2. Fakta : ada rumah sakit yang menggunakan Linux

Baru-baru ini saya pergi ke klinik sebuah rumah sakit untuk keperluan rapid test Covid-19. Saya baru saja bepergian dari luar kota dan tempat kerja saya mewajibkan untuk rapid test sebagai sarana screening dan pengendalian Covid-19.

Dalam proses pendaftaran, saya melihat komputer yang digunakan oleh perawat tersebut menggunakan sistem operasi yang saya sangat kenali tampilannya. Bukan sistem operasi Microsoft Windows, itu adalah sistem operasi Linux Ubuntu dengan Gnome shell-nya. Saya cukup salut mereka berani menggunakan Linux untuk rumah sakit mereka.

Saya cukup terkejut mendapati hal ini. Perawat tersebut mengoperasikan Linux Ubuntu lengkap dengan koneksi Wifi, Koneksi LAN, koneksi internet dan koneksi printernya. Hal inilah sebenarnya yang saya bayangkan bisa diimplementasikan pada unit-unit bisnis pemerintah maupun swasta. Saya tidak menyangka kalau akan mendapati hal ini di sebuah rumah sakit swasta di kota kecil tempat saya bekerja.

Setelah saya pindah ke loket lain untuk konsultasi dengan dokter umum, saya melihat komputer dokter tersebut juga menggunakan Ubuntu. Saya bisa simpulkan bahwa Rumah Sakit tersebut sudah menggunakan open source Linux dalam operasionalnya. Saya belum tahu apakah ini diterapkan pada seluruh layanan unit rumah sakit atau hanya pada bagian administratif saja.

Fakta di atas menunjukkan bahwa Linux itu mudah digunakan. Bahkan perawat-pun bisa mengoperasikan Linux dalam mendukung kegiatan administrasi di rumah sakit. Jadi buat anda yang mempunyai sebuah bisnis yang banyak menggunakan komputer, jangan ragu untuk mencoba migrasi ke Linux.

3. Persiapan Menggunakan Linux Untuk Rumah Sakit

Pertanyaan berikutnya yang berkecamuk di benak saya, apa yang perlu dilakukan untuk migrasi ke Linux pada sebuah rumah sakit? Saya bukanlah praktisi rumah sakit dan tidaklah mengerti bisnis proses rumah sakit secara detail. Akan tetapi saya bisa membayangkan kira-kira apa saja software yang dibutuhkan oleh rumah sakit tersebut untuk menjalankan fungsinya.

Oke mari kita berimajinasi. Bisnis proses pelayanan kesehatan di rumah sakit dimulai dengan pendaftaran pasien. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan dan penyimpanan data pasien. Setelah pemeriksaan selesai dilanjutkan dengan pembuatan resep, penyiapan obat di apotik dan ditutup dengan pembayaran.

Paling tidak bisnis ini merupakan bisnis proses utama rumah sakit yang langsung berhubungan dengan pasien.

Tentunya ada bisnis proses lain terkait managemen karyawan rumah sakit, penggajian, management aset, logistik rumah sakit dan bisnis proses lainnya.

Biasanya rumah sakit juga mempunyai SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) yang digunakan untuk memanage business proces di rumah sakit. Jika rumah sakit menggunakan SIMRS berbasis Web maka tidak ada bedanya menjalankan layanan ini pada sistem operasi berbasis Windows maupun sistem operasi berbasis Linux.

Selanjutnya untuk keperluan adminstratif seperti mencetak data pasien, mencetak kwitansi dan hal-hal lain bisa dilakukan menggunakan program office open source seperti LibreOffice.

Selain program Office kita juga perlu siapkan driver untuk printer, wifi dan program-program umum lainnya.

Yah kira-kira gambaran kasarnya seperti itu. Mungkin kalau benar-benar berminat untuk migrasi ke Linux bisa panggil konsultan Linux untuk membantu melakukan asesmen secara mendalam.

4. Alasan utama saya mempromosikan Linux secara gratis

Artikel ini saya tulis karena melihat praktek penggunaan Linux pada sebuah institusi resmi. Hal ini sangat menarik buat saya dan saya berharap bisa menjadi pertimbangan bagi pemegang kebijakan di institusi untuk mulai terbuka melihat opsi open source untuk menjalankan bisnisnya.

Saya mempunyai sedikit kegelisahan terhadap kebiasaan kita di Indonesia dalam menggunakan software tidak resmi alias bajakan. Ada beberapa penyebab menurut saya mengapa ada trend seperti ini. Yang pertama adalah mahalnya harga software-software komputer resmi.

Kemudian faktor yang kedua adalah keterbatasan pengetahuan tentang open source software. Faktor yang ketiga adalah terkait dengan penegakan aturan mengenai pembajakan. Saat ini sangat mudah mendapatkan software-software bajakan di tempat rental maupun di online shop.

Faktor pertama dan faktor ketiga kita tidak bisa kontrol. Hanya faktor kedua yang bisa kita perbaiki : Pengetahuan tentang open source software. Dengan memahami open source kita bisa mengerti bahwa ada alternatif software gratis dan resmi yang kita bisa gunakan untuk menggantikan hampir semua software yang kita gunakan di Windows.

Dengan perkembangan teknologi informasi sekarang ini kita bisa mendapatkan informasi apa saja di internet asalkan kita mau berusaha. Tulisan dalam blog ini merupakan upaya saya untuk memudahkan kita dalam belajar software open source.

Dengan dukungan environment seperti sekarang ini, mencoba menggunakan Linux akan jauh lebih mudah. Instalasi Linux kurang lebih sama dengan Windows, sudah menggunakan Graphical User Interface. Bahkan sekarang hampir semua distro mempunyai versi Linux yang bisa di jalankan langsung dari USB tanpa harus menginstall sehingga kita bisa mencoba Linux tersebut tanpa harus menginstallnya.

Kalau anda tertarik dengan Linux, silahkan baca-baca tulisan saya sebelumnya mengenai software open source ini. Saya pernah menulis banyak hal tentang Linux pada blog ini sebelumnya diantaranya:

Demikian artikel singkat dan remehtemeh ini. Semoga bisa bermanfaat bagi yang ingin menggunakan Linux untuk rumah sakit atau untuk layanan dalam bisnisnya.