Apakah Linux itu? Apa perbedaannya dengan Microsoft Windows atau MacOS? Pada kesempatan ini remehtemeh.com akan mengajak anda mengenal sistem operasi Linux secara lengkap baik dari sisi sejarah dan juga sisi teknikalnya. Sebelum anda mencoba untuk menggunakan Linux, ada baiknya anda memahami dua hal ini terlebih dahulu.
Artikel mengenai Linux sudah banyak beredar di internet. Wikipedia memberikan informasi yang cukup banyak dan detail mengenai sejarah dan perkembangan Linux. Tergantung sejauh mana anda ingin mengetahui detail informasinya, anda bisa langsung membaca dari Wikipedia atau dari artikel ini.
Saya membuat artikel ini setelah membaca banyak referensi baik di Wikipedia, website GNU dan sumber lainnya. Tentu saja selain itu saya juga merupakan seorang pengguna Linux. Harapan saya, dengan artikel ini kita jadi lebih mengerti apa itu Linux sehingga kita tidak ragu-ragu untuk mencoba menggunakan Linux.
Sebagai awal, Logo atau maskot Linux adalah Penguin yang diberi nama Tux. Nama Tux sendiri adalah singkatan dari Torvalds Unixs menurut beberapa referensi. Tux juga merupakan kependekan dari Tuxedo karena warna hitam dan putih pada logo penguin ini mirip dengan seseorang yang menggunakan Tuxedo.

Ada beberapa kata kunci yang bisa anda gali lebih lanjut mengenai seluk-beluk Linux. Berikut ini beberapa kata kunci yang anda bisa telusuri langsung di Google untuk membantu pemahaman mengenai Linux.
- Linux
- Linus Torvalds
- GNU Project
- Richard Stallman
- Kernel
- Unix
- Andrew Tanenbaum
- Minix
- Distro Linux
- Unix-like
- Open source
- Sistem operasi
Apakah kata kunci diatas sudah familiar dengan telinga anda? Jika anda sudah mengerti semua kata kunci diatas, maka mungkin anda tidak perlu membaca artikel ini. Jika belum maka artikel ini tepat dapat membantu anda untuk mengenal Linux lebih dekat lagi.
Meluruskan pandangan miring tentang Linux
Secara umum kebanyakan orang sudah tahu mengenai sistem operasi Linux yang merupakan sistem operasi open source yang gratis dan bisa digunakan untuk menggantikan sistem operasi lain seperti Windows dan MacOS. Meskipun demikan, pengguna Linux masih terbilang sedikit jika dibandingkan pengguna sistem operasi Windows.
Apa saja pandangan umum mengenai Linux yang beredar di masyarakat?
- Linux itu ribet
- Menggunakan Linux itu butuh pengetahuan komputer tingkat lanjut
- Linux itu ada banyak sehingga membuat bingung mau milih Linux yang mana
- Khawatir kalau tidak kompatibel dengan Windows
- Mengapa harus menggunakan open source kalau bajakan Windows bisa diperoleh dengan mudah
Mungkin karena hal-hal diatas, tidak banyak orang yang mau mencoba untuk menggunakan Linux dan memilih menggunakan sistem operasi yang sudah umum dipakai kebanyakan orang seperti Windows 10.
Hal diatas muncul karena kita tidak terlalu mengenal Linux. Setelah anda mengenal Linux lebih dekat maka pikiran anda akan lebih terbuka dan bisa jadi anda akan beralih menggunakan Linux daripada menggunakan Windows 10.
Sebenarnya menggunakan Linux tidak seribet yang kita bayangkan. Proses instalasi Linux terbilang sangat mudah, bahkan kita tidak perlu melakukan installasi Linux kalau kita hanya sekedar ingin mencoba sistem operasi Linux ini.
Installasi Linux sekarang ini kebanyakan menggunakan bootable CD atau USB yang sudah berisi sistem operasi Linux. Jika kita ingin sekedar mencoba menjalankan Linux dan mencoba tampilan, program-program dan fitur yang ada pada Linux maka kita bisa menjalankan Linux secara live dari bootable CD atau USB tanpa harus menginstallnya.
Linux tidak seribet yang kita bayangkan. Proses instalasi Linux terbilang sangat mudah, bahkan kita tidak perlu melakukan installasi Linux kalau kita hanya sekedar ingin mencoba sistem operasi Linux ini
Untuk menggunakan Linux, kita tidak perlu pengetahuan komputer tingkat lanjut. Pengetahuan yang yang dibutukan untuk menginstal Linux hampir tidak ada bedanya dengan pengetahuan yang diperlukan untuk menginstall Windows. Kita butuh mengerti sedikit mengenai partisi hardisk dan setting booting di BIOS.
Jika kita ingin menginstall Linux maka kita tinggal mengklik shortcut install yang tersedia di desktop Linux yang dijalankan melalui bootable CD atau USB.
Tentunya ada beberapa settingan yang perlu diketahui seperti partisi Linux dan swap file. Kita juga membutuhkan pengetahuan dasar tentang BIOS dan cara konfigruasi booting sequence. Selain dua hal diatas tidak banyak pengetahuan teknis yang dibutuhkan untuk instal sistem operasi Linux.
Distro Linux sangat banyak sehingga kita bingung dalam memilihnya. Hambatan selanjutnya dalam menggunakan Linux adalah mungkin anda kebingungan dalam memilih distro linux yang tepat bagi anda karena banyaknya distro Linux yang tersedia. Saran saya sederhana saja, pilih distro Linux yang populer dan coba apakah sesuai dengan kebutuhan anda. Jika tidak sesuai ganti dengan distro linux lain yang tingkat popularitasnya di bawahnya.
Pada bagian akhir artikel ini saya akan membahas lebih detail mengenai panduan memilih distro Linux yang tepat bagi anda.
Saran saya sederhana saja, pilih distro Linux yang populer dan coba apakah sesuai dengan kebutuhan anda. Jika tidak sesuai ganti dengan distro linux lain yang tingkat popularitasnya di bawahnya
Salah satu kekhawatiran dalam menggunakan Linux adalah file-file yang kita hasilkan dari program-program di Linux nanti tidak kompatibel dengan program-program di Windows. Kita khawatir kalau file kita tidak bisa digunakan pada komputer lain yang kebanyakan masih menggunakan Windows.
Sebenarnya kita tidak perlu khawatir akan hal ini jika anda menggunakan komputer untuk keperluan-keperluan umum seperti aplikasi Office, aplikasi editing foto video, dan aplikasi umum lainya yang ada di sistem operasi Windows.
Untuk kebutuhan umum tersebut, software-software open source yang ada di Linux bisa juga digunakan untuk membuka file-file dari program yang ada di Windows. Misalnya Libre Office bisa digunakan untuk membuka file-file dari Microsoft Office.
Jika anda menggunakan software-software khusus misalnya program engineering maka memang akan ada isue compatibility. Tapi sebenarnya hal ini bisa disiasati dengan menjalankan program emulator yang bisa digunakan untuk menjalankan program-program Windows di Linux seperti WINE.
Pemikiran lain yang mungkin menyebabkan kita tidak tertarik untuk menggunakan Linux adalah buat apa menggunakan open source kalau Windows bajakan sangat mudah diperoleh. Memang perlu diakui kita tinggal di Indonesia dimana program-program bajakan sangat mudah diperoleh. Dari sistem operasi, software office, grafis, video editing dan program-program lainnya. Hal ini sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sehari-hari.
Paradigma seperti ini yang seharusnya secara perlahan kita ubah. Linux dan open source software lain memberikan pilihan kepada kita untuk melakukan hal yang benar dengan tidak melakukan pembajakan software.
Kalau bagi kita yang sudah berumur ini mungkin sudah telat untuk merubah paradigma ini, tapi bagi para generasi muda, pemikiran seperti ini masih bisa dibentuk dari kecil. Salah satunya adalah dengan menggunakan sistem operasi open source. Hal ini bisa menghindarkan kita dari kebiasaan menggunakan software bajakan dari dini.
Menggunakan Linux sebagai sistem operasi open source bisa menghindarkan kita dari kebiasaan menggunakan software bajakan.
Selanjutnya kita akan bahas beberapa hal mengenai Linux ini dengan harapan bisa membuat anda lebih tertarik untuk mencoba menggunakan Linux.
Mengenal sistem operasi Linux
Linux yang kita kenal secara umum sekarang ini adalah merupakan sebuah sistem operasi komputer open source yang dikembangkan oleh Linus Torvalds dan komunitas pendukung Linux.
Secara teknis, Linux awalnya merupakan sebuah kernel yang ditulis oleh Linus Torvalds sebagai hobi dan kemudian di share ke komunitas pengguna Minix pada tahun 1991.
Kernel Linux ini kemudian digabung dengan GNU yang merupakan sebuah sistem operasi komputer berbasis Unix yang dikembangkan oleh Richard Stallman sejak tahun 1983.
Kernel ini merupakan sebuah program komputer yang menjembatani antara hardware atau resource pada komputer dengan program-program yang ada pada komputer. Kernel ini sangat penting dalam sebuah sistem operasi komputer. Namun demikian kernel saja tidak cukup untuk digunakan sebagai sistem operasi komputer.
Jika dilihat secara proporsional, Linux Kernel ini hanya sekitar 20% dari total komponen yang menyusun sebuah sistem operasi komputer Linux. Sisanya adalah komponen-komponen program dari GNU Project.
Kombinasi antara GNU dan Linux kernel inilah yang sering disebut sebagai Sistem Operasi Linux. Richard Stallman menyebutkan bahwa seharusnya sistem operasi ini disebut sebagai GNU/Linux.
Karena salah kaprah ini orang lebih mengenal Linux daripada GNU. Richard Stallman menyebutkan bahwa Linux Kernel ini memang merupakan bagian penting dari sistem operasi komputer, namun demikian kernel saja tidak bisa digunakan dalam sistem operasi komputer.
Jika anda tertarik dengan pembahasan mengenai Linux atau GNU/Linux ini lebih lanjut, anda bisa membaca beberapa FAQ yang dikumpulkan oleh Richard Stallman dalam website GNU pada tautan berikut ini.
GNU Project dan Free Software Movements
Apa hubungan antara GNU Project dan Linux? Seperti disebutkan diatas bahwa gabungan antara Kernel Linux dengan GNU inilah yang membentuk sistem operasi Linux.
Jauh sebelum Linus Torvalds membagikan kernel Linux, pada tahun 1983, Richard Stallman sudah memulai sebuah gerakan Free Software Movement dengan meluncurkan GNU Project. Free atau bebas dalam kata Free Software ini bisa diartikan sebagaimana arti kata free/bebas dalam kalimat “bebas berpendapat” atau “freedom of speech”. Bukan sebagaimana free/bebas dalam “free lunch” atau “makan siang gratis”.