Tips transit di Bandara Makassar. Apakah anda sedang transit di Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar? Apakah waktu transitnya cukup lama sampai lebih dari 6 jam? Apa yang akan anda lakukan pada saat waktu transit tersebut? Pada artikel ini saya akan share tips memanfatkan waktu saat transit cukup lama di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Saya sering naik pesawat dari Makassar ke Jogja menggunakan pesawat Citilink yang berangkat sekitar jam 15:00. Saya datang di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sekitar jam 08:00 dengan pesawat yang saya naiki dari kota sebelumnya.
Dengan waktu tunggu sekitar 7 jam tersebut saya biasanya menyempatkan diri ke kota Makassar untuk sekedar jalan-jalan di Pantai Losari, mencari sarapan Coto Makassar dan mencarikan oleh-oleh khas Makassar untuk keluarga saya.
Berikut ini pengalaman saya saat jalan-jalan ke kota Makassar sambil menunggu waktu transit yang cukup lama di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Cara keluar dari Bandara Sultan Hasanuddin Makassar Paling Murah
Yang sering bikin malas untuk keluar bandara pada waktu transit adalah mahalnya biaya taxi untuk keluar dari bandara. Kalau di Makassar jarak tempuh taxi dibagi menjadi Zona I, Zona II dan Zona III. Biaya yang dikeluarkan tidak berdasarkan Argo tapi berdasarkan Zona. Kalau menuju Pantai Losari akan kena tarif antara Rp. 150.000 – Rp. 200.000. Jadi kalau mau pulang pergi ke Pantai Losari akan membutuhkan biaya taxi sekitar Rp. 250.000 sampai Rp. 300.000.
Tentunya hal ini membuat kita berpikir dua kali kalau mau keluar bandara untuk sekedar mengisi waktu luang. Ngebayangin saja sudah bikin malas untuk keluar dari bandara.
Sebenarnya anda bisa menggunakan bus Damri untuk keluar dari bandara. Tarifnya hanya Rp. 27.000 untuk sekali perjalanan. Nanti minta turun di halte bus Damri depan RRI Makassar. Area ini sudah dekat sekali dengan Benteng Roterdam. Tinggal jalan tidak sampai 3 menit. Area pantai Losari juga sudah dekat sekali dengan tempat turun dari Bus Damri ini.
Waktu yang dibutuhkan untuk sampai halte bus Damri depan RRI ini dari bandara Sultan Hassanuddin Makasar adalah kurang lebih 1 jam tergantung kemacetan.
Tiket bus Damri dijual di counter yang terletak di area penjemputan penumpang Bandara Sultan Hassanudin. Untuk mencapai area ini anda perlu turun belok kiri dari pintu kedatangan dan mengikuti jalan yang turun di samping restoran AW.
Anda juga bisa membeli langsung tiket bus Damri tersebut di bus. Kondektur akan memberikan tiket dan meminta uang tiket sebelum bus tersebut berangkat.
DI bawah ini foto bus dan lokasi tempat keberangkatan Bus Damri di Bandara Sultan Hasanddin Makassar.
Tempat naik bus damri di Bandara Makassar
Kemana saja rute Bus Damri Bandara Sultan Hasanuddin Makassar?
Seperti terlihat dalam tike Bus Damri, rute bus Damri Bandara ini adalah sebagai berikut :
- Bandara Sultan Hasanuddin
- Jalan Perintis Kemerdekaan
- Jalan Urip Sumoharjo
- Jalan Gunung Bawakaraeng
- Jalan Kartini
- Jalan Kajoalalido
- Jalan Arif Rate
- Jalan Sultan Hasanuddin
- Jalan Pattimura
- Jalan Ujung Pandang
- Jalan Ribura’ne
Bagaimana dengan perjalanan balik ke bandara?
Perjalanan balik ke bandara juga bisa dilakukan menggunakan bus Damri bandara tersebut. Kita bisa naik bus Damri bandara dari halte yang sama yaitu yang terletak di seberang jalan Gedung RRI Makassar.
Saya amati bus Damri bandara ini selalu stand by disana sampai bus Damri bandara berikutnya datang. Jadi setiap saat akan selalu terlihat bus Damri bandara tersebut mangkal disini.
Dengan ongkos yang sama yaitu Rp. 27.000 anda sudah bisa kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Menariknya, lokasi halte bus Damri bandara tersebut berada cukup dekat dengan jalan tol. Rute kembali ke bandara pun dibuat melalui jalan tol sehingga waktu tempuh menjadi relatif sangat cepat. Hanya butuh waktu setengah jam untuk sampai ke Bandara Sultan Hasanuddin kembali. Tapi sebaiknya anda alokasikan waktu sekitar 1 jam untuk antisipasi waktu menunggu bus dan juga untuk antisipasi jika ada kemacetan masuk dan keluar tol.
Titipkan barang di tempat penitipan
Bagi yang traveling membawa banyak bagasi tentunya tidak mungkin membawa bagasi tersebut saat kita pergi jalan-jalan. Anda bisa menitipkan bagasi anda di bandara. Anda bisa mencari penitipan bagasi di bandara jika di perlukan.
Sebenarnya bus damri bandara tersebut juga disesain untuk bisa menampung bagasi para penumpang di bagian atas. Ada area sekitar 2x 1 meter yang bisa digunakan untuk menyimpan koper dan bagasi. Tetapi kalau anda berencana jalan-jalan kemudia kembali lagi ke bandara, tentunya tidak mungkin anda membawa bagasi tersebut saat jalan-jalan.
Berkunjung ke Benteng Roterdam dan Pantai Losari
Pantai Losari dan Benteng Roterdam merupakan tempat paling ikonik di Makassar. Jika anda punya waktu sebaiknya menyempatkan diri untuk mengunjugi kedua tempat ini.
Tempat ini tidak terlalu jauh dari halte Bus Bandara di seberang jalan depan Gedung RRI. Kita cukup berjalan kurang dari 5 menit untuk ke Benteng Roterdam. Selanjutnya dari Benteng Roterdam kita bisa berjalan menyusuri pantai untuk mencapai Anjungan Pantai Losari. Kira-kira butuh waktu sekitar 5 menit untuk mencapai Anjungan Pantai Losari.
Berikut ini foto-foto yang bisa anda temui di Benteng Roterdam dan Pantai Losari.
Anda juga bisa menggunakan sarana transportasi online seperti Gojek. Dari pengalaman saya kemarin, semua lokasi tujuan saya bisa dijangkau dengan Gojek hanya dengan biaya berkisar Rp.2000 – Rp. 4000.
Tempat kuliner di Makassar
Rasanya tidaklah lengkap jika kita ke Makassar tanpa mencoba makanan khas Makassar seperti Coto, Konro dan Palubasa. Ada beberapa tempat kuliner yang sangat terkenal di Makassar. Untungnya tempat-tempat tersebut cukup dekat dengan area Pantai Losari. Kebanyakan tempat kuliner tersebut berada dalam radius kurang dari 3 km dari Pantai Losari.
Berikut ini beberapa tempat kuliner di Makassar yang bisa anda coba:
- Coto Makassar Jalan Gagak
- Coto Makassar Jalan Nusantara
- Palubasa Srigala
- Bakso Atiraja
- Konro Karebosi
- Coto Parikatae
- Berbagai rumah makan ikan segar seperi RM Nelayan, RM Dinar, RM Ratu Gurih dan lain-lain.
Tempat mencari oleh-oleh di Makassar
Jika mencari oleh-oleh khas Makassar, saya biasanya ke Toko Unggul. Toko Kerajinan Unggul menyediakan berbagai macam oleh-oleh dari makanan, minuman, baju, kaos dan souvenir khas Makassar.
Ada beberapa toko lain seperti Toko Cahaya Oleh-oleh, tapi menurut saya Toko Unggul lebih lengkap dan relatif lebih murah.
Saya juga sering membeli otak-otak ikan Tenggiri untuk oleh-oleh anak saya. Biasanya saya membeli otak-otak di Toko Otak-otak Nyonya Elly di Jalan Kijang. Selain Otak-otak Nyonya Elly, kita juga bisa membeli Otak-otak Nyonya Mitche yang berada di dekat Bakso Ati Raja.
Demikian tips untuk memanfaatkan waktu saat transit di Bandara Makassar. Silahkan share kepada rekan-rekan anda yang membutuhkan. Salam remehtemeh.